Sabtu, 26 November 2011

Rain..diSore Hari

BerlarI
KuterUs berLari...mesKi ahirnYa ku Tak sampai Mengjarmu
Ku terUs berLari...meski huJan membasaHi sekUjur Tubuhku
Ku tak peduli jika kau tak mElirik padaku
ku tak peduli jika Kau tak HiraukanKu
Ku terUs berlarI..meski ku tak Tau apa yg ada didepanku
Ku terus Berlari...meski Tak seorangpun menghiraukanku
Air
teTesanMu pun merasuk hampir seluruk rusUkku
Pohon
Kau Pelindung mesKi kau Tak menyentuhku
JAlan
jaLan ku terus Menginjakmu
meski ku tau....kau tak berharap
inilah ahirnya
ahir dari sebuah cintaku,,
yg sampai kapanpun ku kan berlari...karena MU...
<3 <3 <3

Kamis, 24 November 2011

Karya ILmiah:
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada Ibu Dra. Siti Annijat Maimunah, M.Pd , dalam hal ini selaku pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.















BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang  atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan  dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain  laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan  (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.  Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti  makalah,  laporan  praktikum, dan  skrispsi  (tugas akhir).
Makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar -pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Kegiatan praktikum didesain pula untuk melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. Karna amat pentingnya penulisan karya ilmiah, untuk itu disusunlah makalah mengenai teknik penulisan karya ilmiah ini.
I.2. Rumusan masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah makalah ini antara lain :
1. Apakah yang dimaksud dengan karya ilmiah?
3. Bagaimanakahciri-ciri karya ilmiah?
4.Bagaimanakahsifat-sifat karangan ilmiah?
5. Bagaimanakahkode etik menulis karya ilmiah?
6.Bagaimanakahtahapan menulis karya ilmiah?
I.3. Tujuan
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan makalah ini adalah :
1. Memahami devinisi karya ilmiah
3. Memahamiciri-ciri karya ilmiah
4.Memahamisifat-sifat karangan ilmiah
5. Memahamikode etik menulis karya ilmiah
6.Memahamitahapan menulis karya ilmiah














BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Definisi karya ilmiah
Menurut Marwoto (1987: 196), karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, berdasarkan teknik penulisan karya ilmiah.
Menurut Arifin (1987: 1), karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun dengan mempergunakan metode ilmiah (metode yang didalamnya memuat langkah- langkah pengorganisasian gagasan melalui pemikiran yang konseptual dan prosedural.
 Menurut Brotowijojo (1985: 8), karya ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya menyajikan fakta (berisi ilmu pengetahuan) yang disusun berdasarkan metodologi penulisan yang baik dan benar. Sedangkan menurut Sastrohoetomo (1975: 1), karya ilmiah dipandang sebagai sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan hasil penyelidikan- penyelidikan atau kenyataan- kenyataan ilmiah.
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat mengenai karya ilmiah diatas bahwa karya ilmiah adalah karya tulis yang didalamnya berisi gagasan ilmiah (diperoleh dari hasil penyelidikan- penyelidikan ilmiah) yang penjabaran topiknya dilakukan secara deskriptif- argumentatif dan disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah serta sesuai dengan teknik penulisan karya ilmiah. Dapat juga diakatakan bahwa karya ilmiah adalah karya (umumnya berbentuk tulisan) yang didalamnya berisi kebenaran ilmiah yang didasarkan pada pengetahuan, sikap, dan cara berfikir ilmiah.
Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai  hasil mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik atau bahkan cerita pengalaman  nyata dan pengalaman  biasa, yang bukan hasil penelitian ilmiah tetapi disajikan dalam  bentuk yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah sebabnya tulisan tentang  bagaimana bercocok tanam jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es, dapat disajikan secara ilmiah. Sedangkan istilah tulisan ( karya tulis) dimasukkan, untuk menyatakan karangan yang disusun berdasarkan ide penulisnya yang diperkuat oleh data serta pernyataan dan gagasan orang lain. Itulah  sebabnya kita mengenal istilah penulis. Dalam hal ini harus dibedakan antara penulis dengan pengarang. Penulis di samping mengungkapkan ide yang terkandung  di dalam dirinya, dapat juga ide tersebut didukung oleh gagasan dan pernyataan orang lain, bahkan kadang-kadang penulis hanya mengkombinasikan pendapat dari  banyak orang, serta  didukung  oleh informasi yang diolah dalam bentuk baru dan utuh. Ciri khas sebuah  karya tulis yang disusun  berdasarkan metode ilmiah ialah keobyektifan pandangan yang dikemukakan, dan kedalaman makna yang disajikan. Keobyektifan dan kedalaman, dua hal yang senantiasa diusahakan agar tulisan dapat dirasakan ilmiah. Sedangkan pengarang  semata-mata mengungkapkan pernyataan dan pendapat berdasar ide yang mencuat dari dalam dirinya, tanpa didukung olehdata dan informasi yang jelas. Sebuah  tulisan akan dirasakan ilmiah apabila tulisan itu mengandung kebenaran secara  obyektif,  karena didukung oleh  informasi yang sudah teruji kebenarannya (dengan data pengamatan yang tidak subyektif) dan disajikan secara mendalam, berkat penalaran dan analisa yang mampu menukik ke dasar masalah. Tulisan ilmiah akan kehilangan keilmiahannya apabila yang dikemukakan ilmu (teori dan fakta) pengetahuan saja yang sudah  diketahui oleh umum dan berulang kali dikemukakan. Penulisan ilmiah menuntut adanya keterampilan khusus dari penulisannya, karena di samping harus mengumpulkan data,  menganalisa data, dengan menggunakan metode  ilmiah juga menyajikan dalam bentuk  tulisan. Bahasa dalam karya ilmiah dituntut lugas/harfiah makna kata-katanya. Atau  boleh dikatakan pembaca tidak menafsirkan arti kata-katanya satu persatu. Itulah sebabnya tulisan ilmiah mengandung makna denotataif.
Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya. Menyelesaikan laporan  karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Sebagaimana kita maklumi, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita. Alwasilah (2000) menjadikan kelahiran buku secara nasional menjadi ukuran betapa sulitnya membuat tulisan. Daddy Pakar seorang praktisi bahasa (2001) menyebutkan di masa subur proyek saja kelahiran buku baru setiap tahunnya hanya 2.000 judul buku baru, kalah jauh dengan Malaysia yang penduduknya sedikit setiap tahunnya mampu melahirkan 8.000 judul buku baru. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dengan  wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan  menjadi bekal untuk terampil menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill, seperti halnya naik sepeda, kegiatan menulis perlu dilatih atau diasah. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk sekedar naik sepeda, hanya diperlukan waktu sekitar satu bulan, dan untuk menjadi seorang atlet balap sepeda, diperlukan latihan bertahun-tahun. Sama halnya dengan belajar menulis. Untuk sekedar bisa menulis, dibutuhkan waktu beberapa bulan saja, tetapi untuk menjadi  penulis yang handal, yang tulisan-tulisannya ditunggu oleh para pembaca, tentu dibutuhkan waktu latihan yang lebih lama lagi. 
Seorang yang hendak melakukan kegiatan menulis setidaknya harus menguasai empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa itu ialah mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Untuk sekedar mendengar atau menyimak, asalkan telinga kita tidak bermasalah, siapapun bisa melakukannya. Namun, untuk menjadi pendengar yang mampu memahami pembicaraan diperlukan kemampuan mendengar yang baik, atau menguasai teknik mendengar.  Sama halnya dalam kegiatan berbicara, membaca dan menulis. Untuk menjadi pembicara, pembaca dan penulis yang baik, maka ia harus menguasai teknik-tekniknya. 
2.2. Ciri-ciri karya ilmiah
            Perbedaan antara karangan ilmu pengetahuan yang ilmiah dan non ilmiah itu dapat disimak melalui ciri-cirinya. Scara ringkas ciri-ciri karangan ilmu pengetahuan yang ilmiah itu adalah sbagai berikut :
1) Menyajikan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi     spesifik.
2) Penulisan cermat, tepat, dan benar, serta tulus tanpa mengingat efektifnya.
3) Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak padanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahuakan tentang sesuatu. Penulis yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
4) Karangan yang ilmiah itu sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis secara terkendali, secara konseptual dan prosedural.
5) Karangan ilmiah itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. Karangan ilmiah menyajikan sebab- musabah dan pengertian. Kata- katanya mudah diidentifikasi, alasan- alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan
6) Tidak memuat pandangan- pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja.
7) Ditulis secara tulus dan memuat kebenaran. Tidak memancing pertanyaan- pertanyaan yang bernada keraguan.
8) Karangan yang ilmiah itu tidak persuasive.
9) Karangan yang ilmiah itu tidak melebih- lebihkan sesuatu.

2.3. Sifat-sifat Karangan Ilmiah
Tulisan ilmiah ada empat macam pula : karangan ilmiah non-teknis konkret, karangan ilmiah teknis umum, karangan ilmiah abstrak formal, dan karangn ilmiah formula spesifik historis
1.         Non- teknis konkret
Ciri- ciri karangan ini adalah sebagai berikut: informatif, bernada populer tanpa definisi istilah- istilah yang soesifik, topiknya spesifik dan konkret
2.         Teknis umum
Ciri- ciri karangan ini adalah seluruhnya informatif, kata- kata istilah tanpa definisi, tidaak mengeja, keuntungan pribadi, yulus iklas, bersifat konkret, tidak ada ajakan emosional
3.         Abstrak formal
Ciri- ciri karangan ini adalah rangkuman umum, informatif, non teknis tidak mengejar keuntungan pribadi, tulus menyertakan informasi
4.         Spesifik historis
Ciri- ciri karangan ini adalah informatif, berdasr sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak mengejar keuntungan pribadi, tulus dan tidak memuat penilain, spesifik, dan konkret.

2.4. Kode etik penulisankarya ilmiah
            Menulis karya ilmiah tidaklah mudah. Al ini dikarenakan selain melibatkan pross berpikir rasional dan berpikir empiris, penyusunan karya ilmiah arus dilakukan dengan mengikuti metode ilmiah dan harus memenuhi prinsip-prinsip keilmiahan. Metode ilmiah adalah metode yang didalamnya memuat langkah-langkah pengorganisasian dan pengaturan gagasan melalui pemikiran yang konseptual dan procedural. Adapun yang dimaksud dengan prinsip-prinsip keilmiahan,yakni mencakup : objektivitas (segala sesuatu yang dipaparkan didasarkan pada data, bukan didasarkan pada interpretasi penulis), asil studi empiris (berdasarkan fakta yang mempunyai validitas dan reliabitas yang tinggi), pemaparan data didasrkan rasio (mempergunakan pikiran dan pengalaman, bukan berdasarkan emosi), dan penemuan-penemuan disimpulkan secara deduktif dan induktif.
            Sejumlah sikap yang harus dimiliki seseorang dalam menulis karya ilmiah, diuraikan sebagai berikut.
1.         Sikap ilmiah, yakni selalu ingin tahu
2.         Sikap kritis, yakni selalu ingin mencari informasi sebanyak mungki n
3.         Sikap terbuka, yakni bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain
4.         Sikap objektif, yakni selalu ingin menyatakn sesuatu secara apa adanya tanpa diikiti perasaan pribadi
5.         Sikap rela menghargngai karya orang lain
6.         Sikap berani mempertahankan kebenaran, yakni berani membela fakta
7.         Sikap menjangkau kedepan.
2.5. Langkah-langkah Penulisan Ilmiah
            Editor atau penyunting yang sudah pengalaman, dapat mengetahui karakteristik artikel ilmiah tersebut melalui bahasa dan teknik penulisan. Kepiawaian seseorang penulis dalam menarik minat baca orang terhadap tulisan yang ditulisnya. Dalam menulis karya ilmiah, ada lima langkah yang harus dipenuhi :
1. Pengembangan gagasan
2. Perencanaan naskah
3. Pengembangan draf
4. Finalisasi

2.6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis karya ilmiah
1.      Pemakaian bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah
Penulisan karya ilmiahhendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan luas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, struktur paragraph yang runtut.
2.      Pemakaian bahasa tulis ilmiah
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Pemakaian bahasa tulis harus tepat. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri cendekia, lugas,jelas, dan format, objektif, konsisten dan bertolak dari gagasan.
3.      Menghindari kesalahan umum pemakaian bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah
Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah pada umumnya berkaitan dengan : kesalahan penalaran ; kerancuan ; pemborosan ;ketidak lengkapan kalimat ;kesalahan kalimat pasif.
2.7. Tahapan penulisan
Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan lampiran-lampiran bukti hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya, kerangka tulisan ilmiah, kita uraikan sebagai berikut.
1.  Pendahuluan
Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas (1) Latar Belakang  Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, dan (5) Manfaat Penelitian. Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika  yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai atau dipetani. Sedangkan pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan. Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah.  Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, “Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan manfaat penelitianbisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
2.  Kajian Teori
Kajian teori atau kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang memengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja. Kerangka teori akan membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti. Artinya, kerangka teori harus bisa memberikan gambaran tata kerja teori itu. Misalnya, kerangka teori untuk menganalisis kesalahan (Anakes) kebahasaan kita menggunakan teori  yang berhubungan dengan  itu, misalnya dengan membuat rujukan buku karya Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, Penerbit Angkasa, Bandung. 9  Metodologi Penelitian  Penelitian ilmiah harus menggunakan metode atau teknik penelitian. Menurut Wiradi (1998;9) metode adalah seperangkat  langkah yang tersusun secara sistematis. Metode penelitian seperti deskriptif, komparatif, eksperimen, sensus, survai, kepustakaan, dan metode penelitian tindakan kelas (PTK).
3.  Analisis atau Pembahasan
Bab analisis ini merupakan bab yang terpenting dalam penelitian ilmiah. Dalam bab ini akan dilakukan kegiatan analisis, sintesis pembahasan, interpretasi, jalan keluar dan beberapa pengolahan data secara tuntas.
4.  Simpulan dan Saran
Pada bagian ini berisi  simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Simpulan yang dimaksud adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan. Simpulan ini diperoleh dari uraian analisis, interpretasi, dan deskripsi yang tertera pada bab analisis. Selanjutnya, saran-saran penulis tentang metodologi penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, dan beberapa saran yang mempunyai relevansi dengan hambatan yang dialami selama penelitian. 





BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah mencermati uraian mengenai teknikpenulisan karya ilmiah di atas, dapat disimpulkan bahwa :