Selasa, 20 Desember 2011

SURAT UNTUK KEKASIH PART 2 21-12-2011


Cinta setelah mendengarmu semalam maka ku harus melakukan sesuatu untukmu
Cintaku yg terlalu egois membuatmu
Hingga ahirnya kau ingin menghilang
Cinta setelah ku rasa nafasmu semalam maka ku harus melakukan sesuatu untukmu
Cintaku yg terlalu membuatmu memilih
Hingga ahirnya kau kehilangan segalanya
Cinta pengakuanmu semalam akan membuatku harus memutuskan sesuatu
Ku tau cinta kau tak ingin menyakitiku ataupun dia
Cinta
Cinta katakan padaku apa yang harus aku lakukan
Cinta
Cinta ku padamu melebihi cintamu padaku
Cinta
Hari ini aku yang akan belajar melupakanmu
Karena aku tak ingin kau merasa sakit
Karena aku mencintaimu
Biarkan ku berkata
Aku pergi darimu mulai hari ini
Tapi cukup pelan pelan saja
Dan saat kau menyadari ini...maka aku sudah tak ada lagi disampingmu

Sabtu, 17 Desember 2011

Surat cinta untuk kekasih


aKu sayang sama kamu
Tapi maaf aku belum bisa jdi terbaik buat kamu
aKu sayang semua yg ada dikamu
Rasa yg tak pernah berujung
Maka kau kan sadar aku semalam menangis untukmu
Mengiklaskan kau dan dy
Jika waktu bisa ku putar
Ingin rasanya ku bertemu denganmu sebelum dy
Juka waku bisa ku putar
Ingin rasanya ku hanya mencintaimu
Sayang hari ini terimakasih ya
Aku masih bisa denger suara kamu
Aku masih bisa baca sms kamu
Dan aku masih panggil kamu sayang
Aku tau esok,atau lusa
Ku sudah gk bsa milikin kamu
Sayang jaga diri baik2 ya
Jaga semua yang ada
Yang pernah ada antara kamu dan aku
Sekali lagi hari ini kamu mengajarkan arti dari mencintai

Rabu, 07 Desember 2011

Hitamnya hatiku karenamu





aku sangat senang
aku sangat bahagia
ketika melihat kau tersenyum bersamanya
bahkan aku rela memberi utuh hati ini agar kau bisa bahagia denganya
bahkan aku rela jika nyawaku bisa gantikan nafas terahirmu
Tuhan
ku mohon bahagiakan orang yang ku sayangi
ku mohon berikan dy kekasih yang baik
meski ku tau kekasih itu bukanlah aku
ini dulu...doaku dulu untukmu...
sekarang
aku tersadar..
hatiku pun  tlah hitam semua karenamu
karena luka yang
selalu kau berikan padaku



kau tak akan pernah pantas dapatkan aku
ataupun cintaku



lama ku sudah bertahan
dan semua rasa telah hilang
tinggal benci...dan amarahku padamu








Ahir dari sebuah penantian

 
Ketika rasaku selalu kau abaikan
Ketika luka ini semakin menjadi
dan
Ketika kesetianku kau uji
maka inilah yang terjadi
aku tetap mencintaimu
aku tetap menantimu
kau tak pernah mencoba tuk mengerti
apa yang ku rasa
kau
bagiku begitu berharga
tapi ku
dimatamu hanya kunang- kunang
yang hanya menyala saat
hatimu terluka
inilah ahirnya
cintaku membunuhku





Selasa, 06 Desember 2011

HIV/ AIDS 27 Nov


27 november
Dalam sebuah kemunduran besar bagi penelitian AIDS, percobaan klinis dari gel vagina baru seharusnya mengurangi infeksi HIV telah ditangguhkan setelah studi menunjukkan hal itu tidak efektif.

Para peneliti dari mikrobisida Ujian Jaringan, yang didirikan oleh US National Institutes of Health (NIH), menyatakan terkejut pada hasil sebagai studi sebelumnya pada gel yang mengandung tenofovir obat telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Para peneliti berusaha untuk menghasilkan gel atau pil yang melindungi perempuan terhadap infeksi HIV tetapi masih memungkinkan mereka untuk hamil sehingga dapat digunakan di sub-Sahara Afrika dan tempat-tempat lain di mana penggunaan kondom dapat menjadi masalah.

Sebuah sidang pertama oleh Pusat AIDS Program Penelitian di Afrika Selatan (CAPRISA) menunjukkan penurunan infeksi HIV dalam 39 persen dari wanita yang diobati dengan gel tenofivir, dan 54 persen dari mereka yang digunakan secara teratur.

Hasil tersebut, diterbitkan pada tahun 2010, menimbulkan harapan bahwa gel baru bisa memperlambat penularan HIV / AIDS dan akhirnya menyediakan wanita dengan cara inovatif untuk melindungi diri mereka sendiri.

Para pengamat berharap VOICE (vagina dan Mulut Intervensi ke Control Epidemi), sebuah sidang dimulai pada September 2009 dan dilakukan dengan bantuan 5.000 perempuan di Afrika Selatan, Uganda dan Zimbabwe, akan kembali temuan-temuan.

Kajian interim VOICE oleh data independen dan papan pemantauan keamanan, bagaimanapun, menetapkan bahwa gel tenofovir bahkan kurang efektif daripada plasebo. Bagian dari penelitian kini telah dibatalkan.

Bidang lain dari percobaan tiga-bagian, yang melibatkan pil tenofovir, dibatalkan pada bulan September untuk alasan yang sama, namun studi yang sedang berlangsung pada jalan ketiga yang menggunakan tenofovir dan obat penguat.

"Untuk saat ini, penelitian ini akan terus dan kami akan bekerja untuk menyelesaikan kunjungan tersisa untuk melanjutkan wanita dalam penelitian ini," tulis peneliti Sharon Hillier dan Ian McGowan.

"Kami semua bersemangat untuk memahami apakah kepatuhan, strategi dosis sehari-hari kita, peradangan atau faktor lain dapat menjelaskan kurangnya efektivitas tenofovir oral dan vagina di VOICE, kita tidak akan mungkin memiliki semua tes selesai sampai akhir tahun depan."

Hillier mengatakan ia "terkejut dan kecewa" dengan hasil, dan para peneliti mengatakan mereka harus menunggu sampai akhir sidang yang tersisa sebelum analisis lebih lengkap dapat dilakukan.

Direktur CAPRISA Salim Abdool Karim, direktur situs dalam persidangan VOICE, mengaku serius kecewa.

"Hasil ini benar-benar tak terduga karena ada bukti yang baik dari penelitian laboratorium, studi hewan dan uji pada manusia menunjukkan bahwa gel tenofovir mencegah HIV. Namun, ilmu pengetahuan tidak selalu menghasilkan jawaban yang kita harapkan," katanya.

"Hal ini sangat relevan ketika efektivitas obat tergantung pada kombinasi kompleks dari aktivitas biologis obat dan perilaku manusia mempengaruhi penggunaan obat yang diresepkan selama penelitian.

"Saya berharap untuk melihat hasil lengkap dan, khususnya, sebuah analisis apakah tingkat obat dalam saluran kelamin wanita memberikan petunjuk terhadap hasil penelitian."

Meskipun kemunduran, ada tanda-tanda menggembirakan lainnya dalam perjuangan HIV / AIDS dalam beberapa tahun terakhir.

Di Afrika Selatan, yang berpenduduk 5,6 juta orang yang terinfeksi HIV adalah yang terbesar di dunia, angka kejadian jatuh oleh sepertiga antara 2001 dan 2009, dari 2,4 persen menjadi 1,5 persen.

Tapi wilayah sub-Sahara Afrika terus memiliki jumlah terbesar orang yang terinfeksi HIV.

Pada tahun 2010, mereka membuat beberapa 68 persen atau 22,9 juta dari semua orang yang terinfeksi HIV.

Senin, 05 Desember 2011

Thanks for ALLAH SWT





Terimakasih Tuhan
karena Engkau masih memberi hamba sepercik cinta
Terimakasih Tuhan
karena Engkau masih memberi hamba hati untuk merasakanya
Terimakasih Tuhan
karena Engkau masih memberi hamba mata untuk melihatnya
Terimaksih Tuhan
karena Engkau masih memberi hamba kesempatan untuk mencintai
meski tak dicintai
meski tak dianggap
meski tak dipedulikan
dan meski tangan hamba tak menyentuhnya
hamba sadar
hamba sangat sadar
dy terlalu baik untuk saya
dy terlalu luar biasa untuk saya
dan saya tak akan pernah bisa menjadi bagian dri dy
dan saya tak akan pernah bisa menggapainya
saya cukup mencintainya
saya cukup melihat senyumanya
dan saya cukup memberikan yg terbaik
tanpa harus saya memiliki
tanpa harus saya diakui
itulah cinta saya padanya
cinta yang tak harus dibalas
cinta yang tak harus dimiliki
karena saya benar- benar menyukainya
1
1 hanya 1 yang saya minta
jaga dy untuk saya Tuhan
terimakasih Tuhan




Semusim





Semusim
Musim...ini..ku tetap menanti
Menanti yang tak kan pernah datang
Musim...ini..ku tetap menunggu
Menunggu sesutu yang mustahil
Musim...ini
dan
Musim...itu
Musim
Musim yang selalu tanpamu
Tanpa hadirnya cintamu lagi
Tanpa hadirnya ragamu lagi
Musim...ini
Musim
Musim yang aku pun tak tau kapan kan berahir
Musim
Musim dimana kau dan aku dipertemukan
Musim dimana kau dan aku dipisahkan
Musim...
Ku ingin musim ini tak pernah ada lagi


Amore

Arti dari sebuah cinta
Love....
Liebe.....
Amor......
Bacio......
Basio.......
hanya sebuah ungkapan kata
pelampiasan dari jiwa
keegoisan nafsu
dari kata kau dan ku...melantungkan
1 kata
1 janji
dari jabatan tangan
saksi biksu..antara cinta
kau dan aku
cintaku
hanya sebatas..berjabat tangan
cintaku
hanya sebatas..ucap dalam tutur kata
cintaku
hanya sebatas..dimensi dalam khayalku
kini
cinta dalam segenggam tangan kan sirna
dimakan oleh waktu


Tunjukan jalan surga

Tunjukanku jalan surga Tuhan
agar ku bisa segera menemani-Mu
Engkau memberikanku...1 nafas
Engkau memberikanku 1 detak
dan
Engkau memberikanku 1 alasan
kenapa ku harus tetap hidup
Tuhan
ijinkan langkahku semakin mudah
untuk menggapai
hakikat yag hakiki
memang ku masih berlumur dosa
tapi 
ku siap
jika memang waktuku tiba
jika memang saatnya
dan jika memang harus
ku menghela nafas terahir
ini



Minggu, 04 Desember 2011

Sepintas Di HATIKU

Y Robb
siapakah dy ??? 
yang mampu membuatku terbangun dari tidur panjangku
Y Robb
suaranya memanggilku....
pelan namu amat terasa...
setapak kakiku menelusuri suara itu
dan dipersimpangan jalan ku hanya menemukan
sebuah lentera
yang bertulis namamu


10 menit kemudian


Sayangnya ku sudah terlambat...
terlambat mengambil lentera itu
Sayangnya ku sudah terlambat...
terlambat mengetuk pintu hatimu
dan Sayangnya ku sudah terlambat...
untuk duduk dihatimu
Tapi ku tak pernah terlambat...
untuk mencoba mencintaimu
meski ku tau kau tak tercipta tuk terangi jalanku



5 menit lebih 2 detik



Senyumku isaratkan pesan untukmu
Jagalah cinta yang kau punya sekarang
Jaga dy..meski ku tau ku kan terluka karena itu
Jaga dy..meski ku tau ku kan tergores luka
Jaga dy..setidaknya ku tau. kaua setia pada satu cinta
Jaga dy..setidaknay untuk menghargai cintaku untukmu
Jaga dy..
dan jika suatu saat nanti
kau terluka karenanya...janganlah pernah merasa sendiri
karena aku selalu ada dibelakangmu
cobalah menoleh
dan lihat aku
aku masih disini dengan semua rasa
rasa yang pernah kau tinggalkan



NB: buat para pembaca ini puisi memang sengaja saya buat cerita, mohon komenya ya. kamsahamida...annyong asseyho










Sabtu, 03 Desember 2011

Merindumu





SERPIHAN LUKA
ku tetap berfikir
kau ada disini bersama bayangmu
hati yang pernah kau retakkan
kini ku coba tuk menyambungnya lagi
sesaat
ku mengingat bayangmu
dan ku mulai masuk
dalam dimensi
khayalku.....
ku tetap melihatmu dengan bunga mawar merah
tu...
ingatku tentang....
darah tuuu
darah yg menyelubungi.....sekujur tubuhmu
jika kau mendengarku
maka dengar aku
ku kan mulai
dari awal...rasa yg pernah kau bunuh
ku kan mulai
dari awal..memaafkanmu
ku kan mulai
dari awal..mempercayaimu
"dengarkah"
ku yakin kau lagi menengar...
karena Tuhan telah memanggilmu

HIV/ AIDS 24 Nov


24 november 2
(Medis Xpress) - Sebuah kuat topikal pencegahan untuk HIV, virus penyebab AIDS, segera bisa di berkat bekerja untuk suatu senyawa molekul yang baru ditemukan bahwa penelitian di Texas A & M University dan Scripps Research Institute menunjukkan larut virus pada kontak.

Kemampuan senyawa sintetis yang dikenal sebagai "PD 404.182" untuk memecah virus penyebab AIDS sebelum dapat menginfeksi sel ditemukan oleh Zhilei Chen, asisten profesor di universitas Artie McFerrin Departemen Teknik Kimia, dan timnya peneliti. Temuan mereka muncul dalam edisi online November antimikroba Agen dan Kemoterapi, sebuah jurnal dari American Society for Microbiology.

"Ini adalah senyawa molekul kecil virus, yang berarti bahwa ia memiliki kemampuan untuk membunuh virus, dalam hal ini bahwa virus HIV," kata Chen. "Pada dasarnya, ia bertindak dengan melanggar virus terbuka. Kami menemukan bahwa ketika HIV datang dalam kontak dengan senyawa ini, istirahat terbuka dan kehilangan materi genetik. Dalam arti, virus 'larut', dan RNA-nya menjadi terbuka. Karena RNA cukup stabil, setelah terkena itu pergi sangat cepat dan virus adalah non-infeksi diberikan. "

[Video yang tersedia dalam versi lengkap dari artikel ini (lihat link di bawah)]

Dengan kata lain, senyawa bekerja dengan cepat merobek virus sebelum dapat menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel manusia. Apa lagi - dan mungkin bahkan lebih penting - senyawa tersebut, Chen menjelaskan, mencapai ini dengan bertindak pada sesuatu dalam virus selain protein amplop virus tersebut, yang berarti bahwa virus tidak dapat mengubah protein untuk meningkatkan ketahanan - sesuatu yang membuat HIV sangat sulit untuk mengobati.

"Kami percaya senyawa ini tidak bekerja pada protein virus dari virus tetapi pada sesuatu yang lain umum di semua virus yang kita diuji itu - beberapa bahan selular umum di virus ini," Chen catatan. "Karena senyawa ini bertindak pada komponen yang tidak dikodekan oleh virus, akan sulit bagi virus untuk berkembang perlawanan terhadap senyawa ini."

Meskipun bukan obat untuk HIV, senyawa ini menunjukkan potensi signifikan untuk digunakan sebagai pencegahan, khususnya dalam bentuk gel topikal yang dapat diterapkan dalam saluran vagina, Chen menjelaskan.

"Kami melakukan sejumlah tes untuk menunjukkan bahwa senyawa ini tetap aktif dalam cairan vagina dan tidak dianggap tidak efektif," kata Chen. "Dalam bentuk gel vagina, senyawa tersebut akan berfungsi sebagai penghalang, bertindak hampir seketika untuk menghancurkan virus sebelum virus tersebut dapat menginfeksi sel, sehingga mencegah penularan HIV dari satu orang ke orang lain."

Anehnya, Chen dan timnya tidak berangkat untuk menemukan sebuah HIV pencegahan. Sebaliknya, mereka sedang melakukan pemutaran molekul untuk digunakan dalam terapi obat yang potensial menargetkan virus hepatitis C, yang menyebabkan penyakit berbahaya dan sering fatal hati. Mempekerjakan sistem penyaringan dikembangkan oleh Chen, tim disaring ribuan senyawa molekular, untuk mencari orang yang dapat menghalangi aspek siklus hidup HCV.

Selama pemutaran, tim membuat penemuan yang menarik: Tidak hanya itu PD 404.182 inhibitor HCV, itu juga bekerja pada lentivirus (kontrol negatif kelompok dalam prosedur eksperimen). Penasaran dengan menemukan bahwa, Chen kemudian diuji 404.182 PD tentang HIV, yang itu sendiri adalah Lentivirus dan menemukan senyawa yang akan lebih efektif tentang HIV dari pada HCV.

"Kami percaya PD 404.182 bertindak melalui mekanisme yang unik dan penting," catatan Chen. "Sebagian besar senyawa virucidal dikenal berinteraksi dengan membran virus, tapi senyawa kami tidak muncul untuk berinteraksi dengan membran virus. Sebaliknya, ia melewati interaksi dengan membran dan masih kompromi integritas struktural dari virus. "

Kemampuan senyawa untuk menghindari interaksi dengan membran virus penting karena sel manusia memiliki membran yang sama, Chen catatan. Jika senyawa itu untuk mengganggu struktur membran virus, juga bisa mengganggu dan akhirnya membunuh sel-sel manusia. 404.182 PD tidak berinteraksi dengan membran dan karena itu pilihan yang lebih menarik untuk pengobatan klinis, kata Chen.

Seperti halnya dengan potensi farmasi, beberapa langkah kunci yang masih diperlukan sebelum angin sampai di rak-rak toko obat. Selain beberapa putaran studi hewan untuk memastikan senyawa tersebut aman bagi manusia, kolaborasi lebih lanjut dengan ahli kimia yang diperlukan untuk terus meningkatkan efisiensi senyawa. Chen mengatakan. Terlebih lagi, Chen juga berencana untuk lebih mengeksplorasi mekanisme yang PD 404.182 istirahat terpisah HIV.

Disediakan oleh Texas A & M University




HIV/ AIDS 23NOv

23 November
HIV dilapisi gula yang biasanya menyembunyikan virus dari sistem kekebalan tubuh. Penelitian baru diterbitkan mengungkapkan bagaimana sebuah luas menetralisir antibodi HIV benar-benar menggunakan bagian dari jubah bergula untuk membantu mengikat virus. Situs antibodi mengikat, disebut daerah v1/v2, merupakan target vaksin HIV yang cocok, menurut para ilmuwan yang melakukan penelitian. Selain itu, penelitian mereka mengungkapkan struktur rinci tentang wilayah v1/v2, bagian terakhir dari permukaan virus untuk divisualisasikan pada tingkat atom.

Penelitian ini dipimpin oleh Peter D. Kwong, Ph.D., kepala Bagian Biologi Struktural Vaccine Research Center di Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi (NIAID), bagian dari Institut Kesehatan Nasional.

Beberapa orang yang telah terinfeksi HIV selama beberapa tahun mulai membuat antibodi yang dapat menetralkan berbagai strain virus. Antibodi ini secara luas penetral mengikat salah satu dari empat situs di virus. Salah satu situs melibatkan gula di sebuah tempat yang disebut asam amino residu 160. (Asam amino adalah blok bangunan protein.) Gula ini terletak pada protein berbasis tonjolan paku yang keluar dari permukaan HIV.

Penelitian baru menunjukkan bagaimana antibodi HIV disebut PG9 penetralisir luas melucuti virus dengan terus meraih dari residu gula di 160, bersama dengan bagian dari gula kedua dan string pendek residu asam amino di daerah v1/v2 dari lonjakan HIV .

Demikian pula,, terpisah baru-baru ini menerbitkan laporan * dari Pusat Antibodi IAVI Menetralisir di The Scripps Research Institute menunjukkan bagaimana antibodi penetralisir luas yang berbeda HIV juga mengikat virus melalui dua gula dan serangkaian residu asam amino. Secara bersama-sama, kedua penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, kombinasi dari virus gula dan asam amino dapat membentuk situs pengikatan untuk luas menetralisir antibodi HIV.

Studi baru ini juga dapat membantu para ilmuwan yang memeriksa data dari percobaan klinis vaksin HIV pertama untuk menunjukkan efektivitas dalam orang (http://www.physorg.com/news172992753.html). Analisis terbaru sampel darah dari percobaan yang menunjukkan bahwa studi peserta yang divaksinasi dan kemudian dikembangkan antibodi untuk wilayah v1/v2 kurang mungkin untuk menjadi terinfeksi. Meskipun peran mereka dalam perlindungan antibodi terhadap HIV tidak diketahui, temuan ini menggarisbawahi bagaimana pemahaman antibody-V1/V2 mengikat bisa membantu desain sebuah vaksin HIV yang lebih efektif.

Informasi lebih lanjut: JS McLellan et al, Struktur HIV-1 domain penuh gp120 V1V2 dengan luas menetralisir antibodi PG9.. Alam DOI: 10.1038/nature10696 (2011).

* R Pejchal et al., Sebuah antibodi penetralisir kuat dan luas mengakui dan menembus perisai glycan HIV. Ilmu DOI: 10.1126/science.1213256 (2011).

Disediakan oleh Institut Kesehatan Nasional

HIV/ AIDS 22 Nov


22 November
(Medis Xpress) - Balita menerima obat anti-HIV memiliki tingkat kolesterol tinggi, rata-rata, daripada rekan-rekan mereka yang tidak memiliki HIV, menurut para peneliti di Institut Kesehatan Nasional dan lembaga lainnya.

Para peneliti menemukan bahwa kadar kolesterol cenderung tertinggi di antara anak-anak yang menerima obat jenis tertentu - yang dikenal sebagai inhibitor protease. Pembacaan kolesterol rata-rata untuk kelompok ini adalah 169 miligram per desiliter darah (mg / dL), dibandingkan dengan 152 mg / dL untuk anak-anak pada obat antiretroviral lain dan 147 mg / dL untuk anak-anak usia yang sama yang tidak memiliki HIV. Sebaliknya, anak HIV-positif yang tidak memakai obat-obatan memiliki tingkat kolesterol yang relatif rendah, 122 mg / dL, rata-rata.

Selain itu, 10,8 persen balita HIV-positif - dua kali proporsi balita tanpa HIV - memiliki kadar kolesterol di atas 200 mg / dL. Tingkat ini dianggap berisiko tinggi batas untuk mengembangkan penyakit jantung.

Studi ini muncul dalam jurnal AIDS.

Temuan sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua memakai PI juga mengembangkan kadar kolesterol tinggi. Namun, penelitian ini adalah yang pertama untuk melihat anak-anak antara 12 sampai 23 bulan usia, menurut penulis utama, Rohan Hazra, MD, dari Pediatric AIDS Cabang, Remaja dan ibu dari Eunice Kennedy Shriver Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pembangunan Manusia (NICHD), lembaga yang melakukan NIH penelitian.

"Kemungkinan bahwa anak-anak akan mengambil obat antiretroviral seumur hidup," kata Dr Hazra. "Temuan kami menunjukkan bahwa akan menjadi ide yang baik untuk anak-anak muda yang memakai PI memiliki kolesterol mereka dipantau secara berkala untuk menentukan apakah mereka menghadapi peningkatan risiko penyakit jantung saat mereka tumbuh dewasa."

Penelitian dilakukan di negara-negara lima Amerika Latin dan Karibia sebagai bagian dari Pembangunan Situs NICHD Internasional Initiative (NISDI), yang mendukung penelitian tentang HIV pediatrik melalui jaringan lembaga.

Penulis lain dari penelitian ini adalah Rachel A. Cohen, MPH, dan René Gonin, Ph.D., dari Westat, Inc, di Rockville, Md; Jacqueline Pontes Monteiro, Ph.D., dari University of Sao Paulo, Christina B. Hofer, MD, Ph.D., dari Universitas Federal Rio de Janeiro dan Marinella Della Negra, MD, Ph.D., dari Emilio Ribas Institute of Infectious Diseases, semua di Brasil; Noris Pavia Ruz, MD , M.Sc., dari Rumah Sakit Anak Federico Gomez Meksiko, dan anggota lain dari Kelompok Studi NISDI Pediatric.

Untuk melakukan studi ini, para peneliti meninjau catatan medis dari 764 anak, yang semuanya telah terkena HIV di rahim. Dari jumlah tersebut, 83 yang terinfeksi dengan virus. Anak-anak juga menerima pemeriksaan fisik periodik, di mana status HIV secara berkala dievaluasi seperti juga kadar kolesterol mereka dan tingkat trigliserida, zat lain lemak dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi juga berhubungan dengan penyakit jantung. Lima puluh sembilan persen dari balita HIV-positif menerima terapi obat selama waktu mereka dalam penelitian. Pada tahun 2010, Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan pedoman baru merekomendasikan pengobatan untuk semua anak yang terinfeksi kurang dari 2 tahun.

"Karena pedoman baru, kita dapat mengharapkan jumlah balita yang terinfeksi HIV menerima pengobatan untuk HIV untuk tumbuh cepat," kata Dr Hazra. "Penelitian di masa depan akan menentukan apakah ada efek jangka panjang dari pengobatan kardiovaskular dan apakah intervensi untuk mengurangi kadar kolesterol tinggi yang diperlukan untuk kelompok usia ini."

Para peneliti membandingkan pengukuran kolesterol dan trigliserida antara empat kelompok:

- Anak HIV-negatif
- Anak HIV-positif tidak menerima terapi obat
- Anak HIV-positif yang menerima ART dengan protease inhibitor
- Anak HIV-positif yang menerima jenis lain terapi antiretroviral

Dengan orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua, kolesterol dan trigliserida pengukuran biasanya diambil setelah puasa 9-12 jam. Para balita dalam penelitian ini tidak cepat. Namun, Dr Hazra menjelaskan, kolesterol dan trigliserida bacaan dari kelompok yang tidak memiliki HIV memberikan dasar yang efektif dari yang untuk membandingkan pembacaan kolesterol dari kelompok lain.

Kadar kolesterol di antara anak HIV-positif yang tidak memakai obat-obatan cenderung berada di bawah persentil ke-50 tingkat dari rekan-rekan yang tidak terinfeksi mereka. Namun, kadar kolesterol pada anak-anak menerima pengobatan cenderung berada di atas persentil ke-50 tingkat dari rekan-rekan yang tidak terinfeksi mereka. Diantara anak-anak pada terapi PI, jumlah anak dengan tingkat kolesterol di atas persentil ke-95 adalah penting.

Selain itu, anak yang memakai PI memiliki tingkat rata-rata trigliserida tertinggi (211,0 mg / dL). Anak yang memakai jenis lain obat anti-HIV memiliki tingkat trigliserida rata-rata 106,8 mg / dL, dan mereka yang tidak mengambil obat anti-HIV, sebuah trigliserida rata-rata tingkat 139,4 mg / dL.

Proses memiliki pasien cepat sebelum memberikan sampel darah juga memungkinkan untuk pembacaan lebih akurat dari dua jenis utama kolesterol: low-density lipoprotein, tingkat tinggi yang berhubungan dengan penyakit jantung, dan high-density lipoprotein, juga kadang-kadang disebut sebagai " baik "kolesterol tingkat tinggi yang dianggap protektif terhadap penyakit jantung. Karena anak-anak dalam studi ini tidak cepat, itu tidak mungkin untuk mengetahui rasio low-density ke tinggi-density lipoprotein, Dr Hazra menjelaskan. Dia menambahkan bahwa studi tentang anak-anak dan orang dewasa telah menemukan bahwa pengobatan dengan obat anti-HIV cenderung menghasilkan tingkat tinggi low-density lipoprotein, dan tingkat normal atau rendah high-density lipoprotein.

Disediakan oleh Institut Kesehatan Nasional

HIV/ AIDS 8Nov

8 November 2
(Medis Xpress) - Sebuah gel mikrobisida dioleskan mengandung obat anti-HIV yang manjur telah ditemukan untuk secara signifikan mengurangi infeksi bila diterapkan untuk jaringan rektum yang kemudian terkena HIV di laboratorium, menurut sebuah studi baru oleh UCLA AIDS Institute . Gel juga ditemukan aman dan dapat diterima oleh pengguna.

Yang pertama-pernah fase 1 percobaan klinis dari obat pencegahan HIV dubur dikenal sebagai UC781, non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor, dijelaskan dalam edisi saat ini jurnal online PLoS ONE.

Sidang mewakili penggunaan pertama dari pendekatan baru untuk mendapatkan wawasan awal ke potensi obat untuk mencegah infeksi kehidupan nyata saat terpapar seksual. Selain itu, merupakan kontribusi penting untuk upaya-upaya yang bertujuan strategis mencegah penularan HIV selama hubungan seks dubur.

Sementara hubungan seksual anal-reseptif dikenal sebagai rute utama untuk infeksi baru HIV pada pria yang berhubungan seks dengan laki-laki, perempuan jauh lebih banyak daripada pria praktik hubungan seks dubur di seluruh dunia. Risiko infeksi HIV, per hubungan seks, adalah di mana saja dari 20 sampai 2.000 kali lebih besar dengan seks anal reseptif daripada seks vagina reseptif - terutama jika ada infeksi lain yang hadir, seperti herpes, gonorrhea atau klamidia, menurut penulis utama studi tersebut, Dr Peter Anton, seorang profesor kedokteran di divisi penyakit pencernaan di David Geffen School of Medicine di UCLA.

Penurunan signifikan dalam kemampuan HIV untuk menginfeksi jaringan diobati dengan obat itu mengejutkan, kata Anton, karena ini adalah sebuah indeks baru dalam uji klinis. Biasanya, fase 1 uji klinis berfokus terutama pada keselamatan.

"Sedangkan tujuan utama dari percobaan ini juga untuk mengevaluasi keselamatan, tes ini baru memungkinkan kita untuk mengevaluasi, secara tidak langsung, apakah obat ini dan rute pengiriman berpotensi mengurangi infeksi HIV baru," kata Anton, yang juga anggota dari UCLA AIDS Institute. "Tentu saja, sangat memuaskan bahwa hasil yang begitu mengesankan Pendekatan ini mencerminkan jenis analisis intensif ini peserta berdedikasi dalam uji coba awal bersedia untuk mentolerir untuk membantu kami mengevaluasi potensi obat sebelumnya dalam pipa pengembangan obat.."

Anton juga mencatat bahwa meskipun ini adalah pertama kalinya analisis infectibility telah digunakan dalam percobaan klinis pada manusia, hasilnya cukup signifikan.

Sampai sekarang, mikrobisida uji klinis telah berfokus pada transmisi vagina. Uji coba ini, untungnya, memiliki hasil yang sukses pada tahun lalu, setelah hampir satu dekade kekecewaan. Tetapi pengembangan gel mikrobisida pencegahan untuk aplikasi dubur ini hanya berlangsung selama lima hingga enam tahun terakhir.

Dalam uji coba saat ini, peneliti menguji formulasi dari gel yang diciptakan untuk digunakan vagina dalam percobaan manusia dan bahwa dua mengandung konsentrasi UC781. Mereka terdaftar 36 subjek laki-laki dan perempuan di UCLA yang tidak terinfeksi HIV, dan mereka mengumpulkan sampel darah dan jaringan dubur pada awal, sebelum para peserta secara acak baik kelompok plasebo atau untuk menerima salah satu dari dua konsentrasi UC781. Semua peserta diberi plasebo atau obat aktif sebagai eksposur tunggal oleh dokter tim, dengan sampel penelitian 30 menit kemudian dikumpulkan untuk analisis.

Setelah dua sampai tiga minggu, para peserta melanjutkan bagian kedua dari percobaan dengan menerapkan gel atau plasebo sekali sehari selama tujuh hari pada mereka sendiri di rumah. Setelah itu, mereka kembali ke klinik untuk pengumpulan sampel lain. Semua peserta menyelesaikan studi setelah mereka terdaftar. Dalam wawancara mendalam dengan peserta masing-masing dinilai penerimaan mereka bentuk saat ini produk.

Meskipun mikrobisida digunakan untuk penelitian ini diformulasikan untuk penggunaan vagina, tim peneliti yang sama juga telah mengembangkan gel mikrobisida dubur-spesifik, yang mereka berencana untuk memulai pengujian dalam uji klinis pada Januari 2012.

Dr Ian McGowan dari University of Pittsburgh adalah peneliti co-lead. Peneliti lain Terry Saunders, Julie Elliott, Elena Khanukhova, Robert Dennis, Amy Adler, Galen Cortina, Karen Tanner, John Boscardin, William G. Cumberland dan Zhou Ying, semua dari UCLA; Lorna Rabe dari University of Pittsburgh; Ana Ventuneac dan alex Carballo-Dieguez dari Columbia University, dan Timotius McCormick, Henry Gabelnick dan Christine Mauck dari Conrad.

Informasi lebih lanjut:%% 3Adoi http://www.plosone.org/article/info 2F10.1371% 2Fjournal.pone.0023243

Disediakan oleh University of California Los Angeles


SELANJUTNYA
(Medis Xpress) - Rendahnya tingkat HIV viremia - kehadiran HIV dalam aliran darah pada tingkat yang tidak terdeteksi oleh tes standar - tidak berhubungan dengan spidol darah yang meningkat dari peradangan atau koagulasi, atau dengan peningkatan risiko kematian, pada orang dewasa memakai obat anti sangat aktif -retroviral (ART) untuk infeksi HIV, dalam sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti di San Francisco VA Medical Center (SFVAMC) dan University of California, San Francisco (UCSF).

"Ini menjawab sebuah pertanyaan penting dalam komunitas penelitian dan pasien HIV, yaitu apakah viremia tingkat rendah dikaitkan dengan aktivasi kekebalan persisten pada pasien yang sedang dirawat untuk HIV," kata peneliti senior Phyllis Tien C., MD, seorang dokter SFVAMC dan profesor kedokteran di UCSF.

Aktivasi kekebalan persisten dapat menyebabkan peradangan dan koagulasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, pembekuan, dan stroke, kata Tien. "Kami tidak menemukan bahwa pasien dengan viremia tingkat rendah telah meningkatkan peradangan dan koagulasi, yang berarti bahwa kita perlu fokus pada kemungkinan mekanisme lain dengan yang HIV meningkatkan peradangan dan koagulasi," katanya.

Studi ini dipublikasikan pada tanggal 2 November di PLoS One.

Pasien pada umumnya ART dipantau setiap tiga bulan, kata Tien, dengan tujuan menjaga tingkat virus mereka di bawah batas terdeteksi oleh tes standar - 50 sampai 75 eksemplar dari virus per mililiter darah, tergantung pada tes. Namun, dia mengatakan, penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan di antara pasien yang memakai ART dengan tingkat yang rendah virus, peningkatan pada tanda peradangan dan koagulasi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian. Dengan demikian, katanya, "para peneliti telah bertanya-tanya apakah virus yang beredar di bawah batas bawah deteksi mungkin berhubungan dengan aktivasi kekebalan dan peradangan."

Tien dan timnya menganalisa sampel darah dari 1.116 peserta yang terinfeksi HIV dalam Studi Redistribusi Lemak dan Perubahan Metabolik pada Infeksi HIV, sebuah studi longitudinal yang sedang berlangsung perwakilan nasional dari orang dewasa terinfeksi HIV di Amerika Serikat - sehingga "studi terbesar hingga saat ini untuk melihat pertanyaan ini, "kata Tien.

Pengujian dilakukan oleh Roche Diagnostics Molekuler, yang menggunakan uji yang baru disetujui untuk mengukur keberadaan virus di bawah batas klinis disetujui dari 20 eksemplar dari virus per mililiter darah.

"Berlawanan dengan anggapan di lapangan," kata Tien, assay tidak menemukan bahwa viremia tingkat rendah dikaitkan dengan peningkatan kadar IL-6, sebuah penanda peradangan, atau fibrinogen, penanda koagulasi. Selain itu, tidak ada hubungan antara tingkat virus dan adanya protein C-reaktif - lain penanda peradangan - atau peningkatan risiko kematian.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat virus yang lebih tinggi dari 10.000 eksemplar per mililiter dikaitkan dengan IL-6 meningkat dan fibrinogen. "Ini masuk akal," kata Tien. "Virus yang lebih yang terdeteksi dan mereplikasi, semakin tinggi kemungkinan peradangan."

Studi ini menunjukkan bahwa peneliti "perlu untuk memperluas upaya penelitian" untuk mencari mekanisme lain terkait HIV aktivasi kekebalan dan peradangan yang independen dari replikasi virus, kata Tien. "Selain aliran darah, replikasi dan / atau kegigihan virus masih mungkin terjadi di waduk seperti kelenjar getah bening, sistem saraf pusat dan usus," katanya.

Co-penulis dari penelitian ini adalah Abigail Eastburn, MD, dari UCSF; Rebecca Scherzer, PhD, dari SFVAMC dan UCSF; Andrew R. Zolopa, MD, dari Universitas Stanford, Constance Benson, MD, dari UC San Diego, Russell Tracy, PhD , dari University of Vermont, Tri Apakah, MD, PhD, dari UCSF dan Roche Diagnostics Molekuler; Petrus Bacchetti, PhD, dari UCSF; dan Michael Shlipak, MD, dan Carl Grunfeld, MD, PhD, dari SFVAMC dan UCSF.

Penelitian ini didukung oleh dana dari National Institutes of Health, beberapa di antaranya dikelola oleh California Utara Lembaga Penelitian dan Pendidikan. Tes viral load HIV didukung oleh Roche Diagnostics Molekuler.

Disediakan oleh University of California, San Francisco